TEMPO.CO, Jakarta - Profesor Eran Segal, penasihat pemerintah terkemuka untuk kebijakan Covid-19, mengatakan pada hari Senin, 24 Januari 2022, bahwa varian Omicron yang menyebar cepat dapat menandai berakhirnya pandemi yang dialami selama dua tahun terakhir.
Ditanya oleh berita Channel 12 apakah Omicron akan membunuh virus corona, Segal menjawab: “Itu benar-benar pertanyaan besar yang kita semua ingin jawabannya. Itu bisa dinilai ya, dan harapannya ya.”
Varian Omicron, yang menurut penelitian umumnya mengarah pada infeksi yang lebih ringan daripada varian Delta, terutama di antara mereka yang telah divaksinasi, telah meningkatkan harapan yang telah lama ditunggu-tunggu bahwa Covid-19 mulai beralih dari pandemi ke penyakit endemik yang lebih mudah dikelola seperti flu musiman.
“Tetapi kami telah belajar berulang kali, dalam dua tahun terakhir, bahwa virus ini dapat menyesatkan dan mengejutkan. Mungkin ada varian tambahan. Tetapi semakin banyak waktu berlalu, semakin baik alat kami untuk melawannya,” katanya.
“Kami memiliki obat-obatan sekarang. Kami memiliki vaksinnya. Akan ada kekebalan alami mungkin lebih dari setengah populasi di Israel dan negara-negara lain. Semua hal itu diharapkan akan membantu mengakhiri virus corona, setidaknya sebagai pandemi yang kita ketahui dalam dua tahun terakhir,” tambah Segal.
Statistik Kementerian Kesehatan yang dirilis pada Senin malam menunjukkan 83.663 infeksi baru yang tercatat sehari sebelumnya, memecahkan rekor kasus harian sebelumnya yang ditetapkan pada Kamis, yang mendekati 75.000. Dengan lebih dari 437.000 PCR dan tes antigen dilakukan pada hari Minggu, tingkat positif mencapai 22,21 persen.
TIMES OF ISRAEL
Baca:
Maret Titik Balik Covid-19 dan Omicron di Dunia? Begini Estimasinya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.